Ingat,
bukanlah orang yang merayakan Natal yang disebut sebagai Kristen,
orang-orang yang belum percaya pun sering merayakan Natal. Bagi mereka
Natal bahkan sudah menjadi tradisi. Natal yang dirayakan oleh
orang-orang yang belum percaya adalah Natal dengan Santa Claus dan Natal
tanpa Kristus. Natal
bagi orang Kristen boleh tanpa Santa Claus tapi tidak boleh tanpa
Kristus. Bagi orang-orang duniawi, sosok yang namanya Santa Clause sudah
identik dengan Natal, tapi Kristus tidak diidentikkan dengan Natal.
Paham ini bahkan sudah merasuki gereja-gereja sekarang ini. Santa Claus
sudah mengantikan sentral dari kejadian di malam Natal yaitu Kristus
sendiri. Santa Claus sudah membuat kita lupa bahwa Allah mengasihi
manusia berdosa dengan mengutus AnakNya ke dalam dunia. Santa Claus
mulai mengantikan Kristus di malam Natal.
Peristiwa
di malam Natal sebenarnya adalah peristiwa yang sangat luar biasa.
Malam itu adalah malam puncak pernyataan kasih Allah kepada manusia.
Allah yang Maha Suci menyatakan kasihNya kepada umat manusia yang
berdosa. Allah mengasihi kita bukan karena kebaikan maupun kelebihan
kita. Anugerah terbesar dalam sejarah manusia adalah kelahiran Tuhan
Yesus Kristus di dalam dunia. Dan dalam kelahirannya adalah pada saat
semua manusia sedang tidur terlelap. Sang bayi yang mulia ini lahir
dalam kepapaan. Dia adalah Sang Pencipta yang diberikan kepada manusia
menjadi Penyelamat. Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita bagaimana
kita harus bersikap dengan sesama. Dengan meningalkan tahta dan
kerajaan sorga yang begitu mulia, Ia masuk ke dalam dunia yang sedang
tertidur. Natal merupakan simbol dari kasih Allah yang terbesar. Natal
mengajarkan bagaimana kita harus mengasihi orang lain. Natal mengajarkan
bagaimana kita harus berbagi dengan orang lain termasuk berbagi dengan
orang-orang kecil. Berita Natal per-tama kali disampaikan kepada para
gembala. Orang-orang kecil seperti mereka disampai-kan berita oleh
malaikat surgawi yang mulia. Merayakan Natal seharusnya membuat kita
berpaling kepada orang-orang kecil dan berbagi dengan kasih.
Kita perlu mengkampanyekan Natal Dengan Kristus di gereja-gereja. Kita perlu kembali (back to basic)
kepada makna perayaan Natal yang sesungguhnya, yaitu Kristo-sentris.
Dengan kerinduan untuk berbagi kasih oleh karena Allah mengasihi
manusia, mari kita datang menyembahNya. Kiranya Natal kali ini membawa berkat dan sukacita bagi Anda. Kiranya perayaan Natalmu menjadi berkat bagi orang di sekelilingmu!