Friday, 2 December 2011

Makna Natal Sesungguhnya

Sudah menjadi kebiasaan bahwa Natal selalu dirayakan di bulan Desember. Natal sekarang ini bahkan sudah menjadi tradisi bukan hanya dikalangan Kristen tetapi juga menjadi tradisi bagi kalangan yang belum percaya kepada Tuhan. Coba lihat di toko-toko yang non Kristen, disana kita akan menjumpai pajangan, pernik-pernik Natal, pohon Natal sampai lagu Natal yang dikumandangan memuji Sang Anak yang dijanjikan Allah. Bukan hanya itu saja, di rumah-rumah yang belum percaya Tuhan pun kita akan menjumpai lagu Natal dan pohonnya. Tidak perduli apakah mereka benar-benar mengerti makna dan arti perayaan Natal itu atau tidak setiap tahun Natal sudah menjadi suatu tradisi bagi umat manusia di muka bumi ini. Pertanyaanya adalah, bagaimana membedakan perayaan Natal yang Kristiani dan yang bukan? Apakah Natal yang dirayakan orang Kristen sudah pasti Kristiani?
Ingat, bukanlah orang yang merayakan Natal yang disebut sebagai Kristen, orang-orang yang belum percaya pun sering merayakan Natal. Bagi mereka Natal bahkan sudah menjadi tradisi. Natal yang dirayakan oleh orang-orang yang belum percaya adalah Natal dengan Santa Claus dan Natal tanpa Kristus. Natal bagi orang Kristen boleh tanpa Santa Claus tapi tidak boleh tanpa Kristus. Bagi orang-orang duniawi, sosok yang namanya Santa Clause sudah identik dengan Natal, tapi Kristus tidak diidentikkan dengan Natal. Paham ini bahkan sudah merasuki gereja-gereja sekarang ini. Santa Claus sudah mengantikan sentral dari kejadian di malam Natal yaitu Kristus sendiri. Santa Claus sudah membuat kita lupa bahwa Allah mengasihi manusia berdosa dengan mengutus AnakNya ke dalam dunia. Santa Claus mulai mengantikan Kristus di malam Natal.
Peristiwa di malam Natal sebenarnya adalah peristiwa yang sangat luar biasa. Malam itu adalah malam puncak pernyataan kasih Allah kepada manusia. Allah yang Maha Suci menyatakan kasihNya kepada umat manusia yang berdosa. Allah mengasihi kita bukan karena kebaikan maupun kelebihan kita. Anugerah terbesar dalam sejarah manusia adalah kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia. Dan dalam kelahirannya adalah pada saat semua manusia sedang tidur terlelap. Sang bayi yang mulia ini lahir dalam kepapaan. Dia adalah Sang Pencipta yang diberikan kepada manusia menjadi Penyelamat. Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita bagaimana kita harus bersikap dengan sesama. Dengan meningalkan tahta dan kerajaan sorga yang begitu mulia, Ia masuk ke dalam dunia yang sedang tertidur. Natal merupakan simbol dari kasih Allah yang terbesar. Natal mengajarkan bagaimana kita harus mengasihi orang lain. Natal mengajarkan bagaimana kita harus berbagi dengan orang lain termasuk berbagi dengan orang-orang kecil. Berita Natal per-tama kali disampaikan kepada para gembala. Orang-orang kecil seperti mereka disampai-kan berita oleh malaikat surgawi yang mulia. Merayakan Natal seharusnya membuat kita berpaling kepada orang-orang kecil dan berbagi dengan kasih.
Kita perlu mengkampanyekan Natal Dengan Kristus di gereja-gereja. Kita perlu kembali (back to basic) kepada makna perayaan Natal yang sesungguhnya, yaitu Kristo-sentris. Dengan kerinduan untuk berbagi kasih oleh karena Allah mengasihi manusia, mari kita datang menyembahNya. Kiranya Natal kali ini membawa berkat dan sukacita bagi  Anda.  Kiranya perayaan Natalmu menjadi berkat bagi orang di sekelilingmu!

No comments:

Post a Comment